WhatsApp Image 2024-09-04 at 16.17.08

FISIP Unsri Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo: Tangkal Hoaks di Era Digital

Palembang – Sebagai ujung tombak perubahan sosial, kampus memiliki tanggung jawab besar dalam mengedukasi masyarakat dan menangkal penyebaran informasi yang salah, terutama yang mengandung elemen Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Menyadari pentingnya peran ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (FISIP UNSRI) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengadakan program “Sekolah Kebangsaan Tular Nalar,” yang didanai oleh Google.org guna memperkuat kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menghadapi tantangan informasi di era digital.

Sekolah Kebangsaan Tular Nalar ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa FISIP UNSRI. Terdapat 10 Kelompok yang terdiri dari 10 peserta didampingi oleh seorang fasilitator tiap kelompoknya, yang memberikan arahan melalui empat modul yaitu pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks, dan waspada sanksi. Program  merupakan bagian dari upaya Mafindo untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap hoaks dan misinformasi, khususnya di kalangan pemilih pemula.

Mengusung slogan daerah “Kito Tular, Pacak Nalar,” acara ini menekankan pentingnya menyebarkan kemampuan berpikir kritis sebagai modal utama dalam menghadapi tantangan arus informasi digital yang semakin kompleks.

Nurly Meilinda, S.I.Kom., M.I.Kom, dosen FISIP UNSRI sekaligus PIC Tular Nalar Palembang, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat senang dan bangga atas partisipasi dari semua peserta sekolah kebangsaan hari ini. Harapannya acara kali ini bukan hanya belajar berpikir kritis, tetapi juga bagaimana mahasiswa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dengan menyebarkan pola pikir yang benar dalam menghadapi misinformasi,” ujar Ibu Nurly

Sementara itu, salah satu peserta, Faizah Nazwa, mengungkapkan bahwa program ini sangat bermanfaat. “Acara tular nalar sangat bermanfaat, saya jadi paham tentang pemilu, berpikir kritis, dan wawasan yang lebih luas lagi,” kata Faizah Nazwa

Peserta lainnya, Raissa, juga menyampaikan hal serupa. “Acaranya sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pemilu, hoaks, dan cara menghindarinya,” ujar Raissa.

Sebagai informasi tambahan, Sekolah Kebangsaan Tular Nalar adalah program pendidikan publik yang diinisiasi oleh Mafindo untuk mempromosikan literasi digital dan membangun kemampuan berpikir kritis di kalangan masyarakat. Sekolah Kebangsaan Tular Nalar bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi sebuah upaya nyata untuk membentuk generasi muda yang lebih kritis dan bijak dalam menyaring informasi. Dengan program ini, FISIP UNSRI dan Mafindo berharap mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan menyebarkan informasi yang benar di tengah masyarakat menjelang pilkada 2024 (*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

s-ads

Populer

sidebar-ads

Pengunjung

  • Pengunjung Hari Ini59
  • Kunjungan Hari Ini59
  • Total Pengunjung12060
  • Total Kunjungan16404
  • Pengunjung Online5