Tim Badan Advokasi Hukum Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muba Nomor Urut 2 Toha – Rohman menanggapi terkait isu yang beredar di pemberitaan mengenai pernyataan Calon Bupati Muba Bapak Toha yang dalam sambutan kampanye dirinya sebagai calon Bupati Muba Periode 2025-2030 mengatakan bahwa kita jangan mau lagi salah memilih pemimpin, mengingat sudah dua kali Bupati Muba terkena OTT ( Oprasi Tangkap Tangan ) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia ( KPK RI ). yang melibatkan Fahri Azhari, beserta istri dan Dodi Reza Alex pada masanya.
Reno Wardono, S.H., M.H. salah satu anggota Tim Badan Advokasi Hukum Toha – Rohman mengatakan bahwa apa yang di katakan oleh bapak Toha memang benar adanya, mengingat para mantan Bupati tersebut termasuk Lucianty yang saat ini mencalonkan diri juga sebagai Bupati MUBA periode 2025 – 2030 adalah bukan suatu kampanye hitam ( Black Campaign ) yang dituduhkan dan dilaporkan ke BAWASLU MUBA oleh Tim Advokasi Hukum Lucianty – Syafaruddin, melainkan itu adalah FAKTA yang benar terjadi serta kasus-kasus OTT Tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan masing-masing sudah menjalankan hukuman pidananya.
Bapak Toha selaku calon Bupati Muba periode 2025 – 2030 menyampaikan hal tersebut di hadapan masyarakat dalam kunjungan kampanye dirinya sebagai calon Bupati Muba tidak lain tidak bukan untuk memberikan edukasi ke Masyarakat MUBA agar jangan salah memilih pemimpin untuk kesekian kalinya, supa kejadian OTT yang sangat memalukan masyarakat MUBA pada saat itu tidak terulang lagi.
Kami sangat menyayangkan atas tuduhan Tim Advokasi Hukum Lucianty – Syafaruddin yang mengatakan bahwa Paslon nomor urut 2 Bapak Toha telah melakukan kampanye hitam ( Balck Campaign ), kami meminta Tim Advokasi Hukum Lucianty – Syafaruddin untuk segera mencabut tuduhan tersebut, karena apa yang di sampaikan oleh Paslon Nomor urut 2 Bapak Toha adalah suatu kebenaran dan edukasi untuk masyarakat MUBA agar jangan lagi salah memilih pemimpin untuk MUBA 5 tahun kedepan.
